Pada mulanya, bola golf adalah bola dari kayu. Pada abad ke-17, bola kayu digantikan dengan bola dari bulu angsa yang dibungkus kantong pembungkus dari kulit sapi. Bola dipres ketika bulu angsa dan kantong pembungkus masih basah lalu dijahit dan dicat. Sesudah kering, kantong kulit menyusut dan bulu angsa mengembang sehingga dihasilkan bola yang keras.
Bola golf makin tahan lama dipakai setelah ditemukannya bola getah yang disebut gutty karena dibuat dari getah perca (Ing. gutta percha) yang dipanaskan. Kepopuleran bola golf gutty berlangsung dari tahun 1848 hingga 1890-an. Kelenturan bola getah memungkinkan dipakainya stik golf dengan kepala stik dari besi.
Sebagai pengganti bola golf gutty adalah bola golf dengan inti dari karet yang diciptakan pada tahun 1898 oleh Coburn Haskell bekerja sama dengan BF Goodrich Company. Inti bola berupa karet padat yang dibungkus benang-benang karet sebelum dilapis dengan getah perca. Bola golf dengan inti dari karet menggantikan bola getah pada tahun 1899. Setelah Walter Travis memenangi kejuaraan golf amatir Amerika Serikat dengan bola golf dengan inti dari karet, bola golf dari getah perca tidak dipakai lagi.
Hingga kini, bola golf masih dibuat dari inti karet padat yang komposisinya merupakan rahasia dagang produsen. Benang karet dililitkan mengelilingi inti sebelum dibungkus dengan getah balata. Sekarang ini juga dibuat bola golf berlapis polimer seperti Syrlin yang membuat bola golf lebih tahan lama dibandingkan bola golf berlapis balata.
Nah kita pasti tahu kalau bola golf itu permukaannya tidak rata alias cekung-cekung. Ternyata hal ini memiliki tujuan khusus, yaitu agar jarak yang ditempuh dapat lebih jauh. Menurut perancang bola golf, bola dengan permukaan yang rata hanya akan terlontar paling jauh sekitar 119 meter.
Bola serupa dengan cekungan-cekungan yang sesuai dapat mencapai dua kali lipat jarak itu. Cekungan tadi berguna untuk mengurangi daya hambat udara sehingga dapat memberi kemampuan pada bola golf untuk meluncur lebih jauh. Berikut penjelasan mekanismenya.
Untuk sebuah bola dengan permukaan halus, boundary layer terpisah dari permukaan bola terlalu dini, sehingga menciptakan turbulen yang lebar di belakang bola. Turbulen ini menimbulkan gaya gesek yang besar pada bola. Aliran jenis ini disebut laminer.
Ketika cekungan-cekungan kecil ditambahkan ke permukaan bola, maka akan menciptakan turbulensi di dalam (boundary layer) itu sendiri. Turbulen dalam (boundary layer) ini memiliki lebih banyak energi daripada laminar boundary layer, sehingga aliran udara akan terpisah lebih lambat dibandingkan dengan bola yang mulus.
Jika aliran udara ini terpisah lebih lambat, maka lebar turbulen udara di belakang bola akan lebih sempit, dengan kata lain akan mengurangi gaya gesek terhadap bola, sehingga bola bercekung akan bergerak lebih jauh daripada bola yang mulus.
(Sumber Facebook Notes)
Pada masa pandemi COVID-19 ada banyak peraturan yang harus dipatuhi agar memutus rantai ...
Kamu mungkin tahu ada 12 hewan zodiak Tiongkok (Shio) yang digunakan untuk mewakili tahun Babi di ...
PT Realta Chakradarma featured as TOP 50 Most Promising Microsoft Solution Provider 2016 - CIO ...